BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori Keperawatan Virginia
Henderson
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri
pada 1897. Ia tertarik dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena
keinginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun
1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan
lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan
keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari
Catholic University of America, Pace University, University of Rochester,
University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di
publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960),Basic
Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and
Practice of Nursing(1939).
B.
Definisi Keperawatan Menurut
Virginia Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definition
of nursing (definisi keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi
keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini
dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan
yang ditinjau dari sisi fungsional.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu
individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan
berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk
itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.
Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak
tergantung pada dokter.Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada
dokter sewaktu mengunjungi pasien.
C.
Konsep
Utama Teori dan Model Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan
yang penting yang telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi
yang mendunia.Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi
keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah
perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal
kinerja.
Perkembangan
definisi keperawatan yang dikembangkan oleh Virginia Henderson didasari oleh 2
(dua) hal, yaitu :
1. Sering ikut serta di dalam merevisi buku-buku keperawatan
2. Ditemukannya kasus tentang tidak adanya izin yang
memenuhi syarat untuk memberikan kenyamanan dalam bentuk pelayanan / asuhan
keperawatan yang berkompeten bagi konsumen di beberapa negara.
Henderson meyakini
bahwa seharusnya sebuah teks yang menjadi sumber bagi praktek keperawatan juga
menggambarkan tentang definisi keperawatan. Selanjutnya prinsip-prinsip dan
praktek keperawata harus dibangun atas dasar kaidah-kaidah keprofesian, serta
berasal dari definisi profesi keperawatan itu sendiri.
Henderson melakukan
suatu proses untuk mengatur praktek keperawatan melalui proses perizinan dari
setiap negara. Untuk menyempurnakan hal tersebut dia yakin bahwa keperawatan
secara eksplisit harus didefinisikan dalam artian sebagai “tindakan dari para
perawat”. Tindakan - tindakan tersebut digaris bawahi dengan parameter legal
dari fungsi perawat dalam merawat klien / pasien dan memberikan perlindunga
bagi masyarakat umum dari praktek-praktek yang tidak berkompeten, ataupun tidak
sempurna. Pernyataan – pernyataan dari pihak yang berwenang tentang fungsi
keperawatan pada tahun 1932 dan 1937 telah dipublikasikan oleh Asosiasi Perawat
Amerika (ANA / American Nurse Association), namun menurut Henderson
pernyataan-pernyataan tersebut belum spesifik dan tidak memuaskan; sehingga
pada tahun 1955 munculah definisi tentang profesi keperawatan dari ANA sebagai
berikut “ Profesi keperawatan diartikan sebagai suatu tindakan untuk melengkapi
beberapa tindakan dari tim kesehatan, antara lain: dalam mengobservasi,
melakukan perawatan, memberikan nasehat/anjuran bagi yang sakit, terluka atau
yang lemah, mencegah dari tertularnya penyakit lain, serta membantu dalam
pemeliharaan status kesehatannya.
Disamping itu
profesi ini juga bertugas membina dan membimbing petugas lainnya, termasuk
dalam pemberian pengobatan kepada pasien (sebagai tugas kolaboratif/limpahan).
Oleh karena itu dalam bekerja diperlukan keahlian khusus yang termasuk di
dalamnya adalah ilmu biologi, fisika, dan ilmu sosial; serta aplikasinya yang
juga perlu digali lebih dalam untuk menambah wawasan dalam menegakan diagnosa
keperawatan atau membantu dalam pemberian terapi atau ukuran-ukuran lain yang
perlu koreksi”.
Pernyataan
tersebut di atas dipandang sebagai sebuah pernyataan tambahan saja, karena
fungsifungsi keperawatan teridentifikasi, tetapi definisinya masih sangat umum
dan kurang jelas. Dalam pernyataan yang baru, perawat bisa mengamati, merawat,
dan memberikan nasehat / anjuran bagi pasien dan bisa membina pegawai lain
tanpa dibina oleh dokter, tetapi dilarang untuk mendiagnosa, memberikan resep,
atau mengoreksi masalah keperawatan. Pada tahun 1995, definisi keperawatan yang
pertama dari Henderson dipublikasikan dalam revisi buku keperawatan Bertha
Harmer, sebagai berikut “Keperawatan yang utamanya adalah membantu individu
baik sakit ataupun sehat dengan tindakan - tindakan yang memberikan kontribusi
bagi kesehatan atau kesembuhan, atau bahkan suatu kematian Yang didorong dengan
kekuatan, keinginan, dan pengetahuan. Keperawatan merupakan kontribusi yang
bersifat unik untuk membantu individu agar mandiri dengan memberikan bantuan
seperlunya.”.
Fokus Henderson
terhadap perawatan individu lebih ditekankan pada komponen-komponen dalam
keperawatan, sebagai berikut:
1.
Bernafas
secara normal
2.
Tercukupinya
kebutuhan makan dan minum
3.
Mengurangi
zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
4.
Mengubah
dan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan
5.
Tercukupinya
kebutuhan tidur dan istirahat
6.
Memilih
pakaian yang tepat/sesuai
7.
Menjaga
suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi terhadap kondisi lingkungan
8.
Menjaga
kebersihan tubuh dan kerapihan
9.
Menghindari
bahaya terhadap kondisi lingkungan dan menghindari jatuhnya korban lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk menyalurkan emosi,
kebutuhan, ketakutan, dan berpendapat
11. Beribadah
sesuai dengan satu kepercayaan
12. Bekerja dengan semangat untuk mencapai keberhasilan
13. Berperan atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk
rekreasi
14. Belajar menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia
untuk menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang akan membantu meningkatkan
kondisi kesehatan.
Pada tahun 1966,
Henderson menyatakan pendapatnya mengenai definisi keperawatan yang
dipublikasikan oleh “The Nature of Nursing”, dan pendapatnya tersebut dipandang
sebagai kristalisasi dari ide-idenya, yaitu sebagai berikut “Fungsi unik
perawat adalah membantu individu baik sehat, maupun sakit dengan tindakan -
tindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau penyembuhan, atau untuk
memperoleh kematian dengan damai, dan harus dilakukannya tanpa bantuan,
sehingga sangat membutuhkan kekuatan, kemauan, serta pengetahuan. Untuk dapat
melakukan hal tersebut, maka dapat dilakukan berbagai cara agar dapat
mempercepat kemandirian pasien sesegera mungkin”.
Situasi yang ideal
bagi seorang perawat adalah berpartisipasi penuh dalam bekerja secara tim
dengan kelompoknya tanpa campur tangan pihak lain, dan mendayagunakan kekuatan
fisik yang dimiliki, keinginan, serta pengetahuannya untuk mencapai deraja
kesehatan secara optimal.
Pada kenyataannya
saat itu tugas-tugas perawat sangat dibatasi, peran profesinya juga dalam
pembatasan, serta kebutuhan untuk memberikan prioritas keperawatan yang unik
sesuai kondisi.
Bagaimanapun
Henderson menganjurkan kepada perawat, agar berperan-serta aktif dalam
menunjukan fungsi-fungsinya terhadap tenaga kesehatan lainnya yang mungkin
peran tersebut dapat membantu dan meningkatkan keahliannya. Didasari oleh
berbagai keadaan secara luas, fungsi keperawatan tersebut akan berbeda antara
daerah yang satu dengan daerah lainnya, walaupun berada dalam satu negara.
Jumlah perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya akan berpengaruh terhadap
apa yang akan dilakukan oleh perawat. Konsekuensinya, hal ini akan menimbulkan
kebingungan terhadap berbagai peran perawat, terutama sejak adanya praktek
keperawatan.
D.
Hubungan Model dengan Paradigma
Keperawatan
1. Manusia
Individu
sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan jiwa dan raga adalah satu
kesatuan.Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal.Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
Henderson
mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan Sakit
Sehat adalah
kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian.Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai
tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya.Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi.Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.
4. Keperawatan
Fungsi
unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat,
dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk
membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun
demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya
melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak
disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum
Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
E.
Caring
Menurut Virginia Henderson
Caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada
tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Tujuan asumsi
mendasari konsep caring :
1.
Caring hanya hanya efektif bila
diperlihatkan dan dipraktikan secara interpersonal.
2.
Caring terdiri darikaratif yang berasal
dari kepuasan dalam membantu memenuhi kebutuha manusia atau klien.
3.
Caring yang efektif dapat meningkatkan
kesehatan individu dan keluarga.
4.
Caring merupakan respon yang diterima
oleh seseorang yang tidak hanya saat itu juga namun juga mempengruhi akan
seperti apakah seseorang tersebut nantinya.
5.
Lingkungan yang penuh caring sangat
potensial untuk mendukung perkembangan seseorang dan mempengaruhi seseorang
dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.
6.
Caring merupakan inti dari Keperawatan.
7.
Caring memadukan antara pengetahuan biofisik
dengan pengetahuan mengenai prilaku manusia yang berguna dalam peningkatan
derajat kesehatn dalam membantu klien yang sakit.
F.
Hubungan
Teori Virginia Henderson dengan Proses Keperawatan
Henderson memandang
proses keperawatan sebagai “sebuah aplikasi nyata dari pendekatan logis untuk
menyelesaikan suatu masalah”. Dengan pendekatan ini setiap orang dapat menerima
perawatan secara individu, dan proses keperawatan ini akan menghasilkan
keperawatan terhadap individu.
Dalam beberapa
tulisannya yang baru, Henderson juga memunculkan beberapa isu, menanyakan
apakah pendekatan problem solving / penyelesaia masalah merupakan hal
istimewa dalam keperawatan. Hal tersebut diuraikan sebagai berikut:
1.
Dia
membandingkan proses perawatan dengan tahap tradisional dari proses terapi
medis, sebab sejarah keperawatan adalah paralel dengan sejarah medis: prediksi kesehatan oleh perawat dengan pemeriksaan
medis, diagnosa keperawatan yang dihubungkan dengan diagnosa medis, dan apakah
masalah administrasi dalam keperawatan juga sesuai dengan praktek medis ?. Jika
begitu, kemudian apa sebenarnya yang membuat proses keperawatan merupakan hal
yang istimewa dalam keperawatan ?.
2.
Berhubungan
dengan mengatasi masalah:
apakah pemecahan masalah selalu ada dalam keperawatan ?. Henderson menyatakan,
bahwa yang membuatnya begitu spesifik adalah aktivitasnya dalam langkah
pemecahan masalah tidak dapat diistimewakan sebagai ciri dari keperawatan. Dia
menanyakan dimanakah intuisi, pengalaman, kewenangan, dan keahlian dalam proses
keperawatan ?. Dia kemudian memberikan komentar, bahwa keahlian dan ke-wenangan
yang dampaknya tidak dipercaya lagi sebagai dasar dalam praktik keperawatan.
Apakah hal ini akanmembuat proses keperawatan menjadi sangat terbatas dalam
kenyataan pemanfaatannya.
3.
Pendekatan
pemecahan masalah. Henderson
mempertanyakan dimana seni keperawatan yang sesuai dengan proses keperawatan.
Jika suatu pandangan ilmiah bersifat obyektif dengan hal yang tidak
teridentifikasi, dan seni bersifat subyaktif yang sulit didefinisikan, kemudian
intuisi apakah yang sesuai ?. Dia juga menyatakan, bahwa proses perawatan saat
ini sangat memerlukan sisi ilmiah, intuisi, dan artitis dari kinerja perawat;
akan tetapi kenyataan yang ada saat itu perawatan lebih ditekankan pada ilmu
keperwatan dari pada gabungan antara ilmu dan seni di mana akan terlihat lebih
efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan berbagai dasar keperawatan.
Apakah proses perawatan tidak mempedulikan sisi subyektif dan kualitas intuisi
yang digunakan dalam keperawatan ?.
4.
Proses
perawatan yang berhubungan dengan kurangnya kolaborasi dari tenaga kesehatan, pasien dan keluarga. Henderson menyatakan, bahwa
sebagaimana telah didefinisikan di atas proses perawatan tidak melihat adanya
pendekatan kolaborasi dari diagnosa, pelayanan keperawatan dari tenaga
kesehatan, dan tidak juga memberikan fasilitas bagi pasien, serta keluarga jika
mereka membutuhkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya. Henderson berfikir
bahwa proses perawatan menekankan pada suatu fungsi independen perawat dari
pada kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, juga degan pasien, dan
keluarganya.
G.
Tujuan Keperawatan Menurut
Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang
dikemukakan oleh Handerson adalahuntuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai
komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas
kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D).
Menurut Handerson peran perawat adalah
menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau
memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien.Faktor
menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien
dalam memperoleh kemandiriannya.Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu
mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan.
H.
Uraiannya
terhadap Proses Perawatan
1.
Pengkajian Keperawatan
Terdapat
suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses perawatan
tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan
penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan
tidak secara langsung sesuai dengan langkah - langkah dalam proses perawatan,
tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat
harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan
adanya penyakit.
Berdasarkan
pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data yang
ada. Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang
dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan
kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam
mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
2.
Diagnosa Keperawatan
Analisa
data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut
dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara
spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah
yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasr
diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan Bagaimana
mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau
tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pemgetahuan.
Berdasarkan
pada data - data yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut, perawat
dapat mengidentifikasi secara aktual berbagai masalah, seperti pernafasan yang
tidak normal.Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah potensial lainnya dapat
teridentifikasi.
3.
Perencanaan Keperawatan
Setelah
diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan menyusun rencana
perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson menyatakan: dengan
rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat direncanakan lebih
baik. Suatu rencana yang tertulis akan mendorong munculnya ide-ide tentang
kebutuhan individu, kecuali jika terdapat aturan-aturan lain yang harus
dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan
dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya.
Selanjutnya
suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang
didasarkan pada kebutuhan individu.Henderson menyarankan penulisan rencana
perawatan dapat diikuti dengan kebutuhan perawatan secara bertahap.Dia
menekankan bahwa perawatan harus selalu disusun sesuai dengan kebutuhan
individu, dan rencana terapi dari dokter.Henderson menggaris-bawahi tahap-tahap
perencanaan sebagai jalan untuk membuat rencana bagi pemenuhan kebutuhan
individu.
Perencanaan
yang selalu diperbaharui harus didasarkan pada kebutuhan kebutuhan individu
tersebut, lebih dispesifikan, dan dapat diimplementasikan, serta disesuaikan
dengan adanya terapi medis.Perencanaan perawatan yang ditulis, intinya adalah
hasil dari identifikasi kebutuhan perawatan dari individu. Walaupun Henderson
tidak menggunakan istilah - istilah seperti saat ini, tetapi intinya adalah
sama.
4.
Implementasi Keperawatan
Implementasi
sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson, implementasi
keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien sesuai dengan
kebutuhan 14 komponen. Sebagai contoh: dalam membantu individu terhadap
kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui metoda-metoda
dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum diberikan
obat-obatan. Henderson menyimpulkan: “ Saya memandang keperawatan terutama
adalah sebagai pelengkap dalam memenuhi kebutuhan pasien melalui pengetahuan,
keinginan, dan kekuatan untuk melakukan aktifitas sehari-hari, serta untuk
melakukan berbagai tindakan / perlakuan terhadap pasien tersebut sesuai dengan
terapi medik”.
Dia
juga menyatakan, bahwa fungsi utama dari perawat ini tentu saja harus dilakukan
untuk mendukung rencana terapi medis, sehingga perawat perlu melakukan tidakan
– tindakanyang disarankan medis dalam perawatan. Aspek implementasi penting
lainnya dalam pembahasan Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien .
Perawat
harus menjadi pihak luar yang memahami kebutuhan pasien dan memberikan
ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran tersebut . Henderson juga berbicara
mengenai kualitas dari keperawatan; perawat yang berkompeten akan menggunakan
proses interpersonal dan prediksi-prediksi selama memberikan perawatan .
5.
Evaluasi Keperawatan
Henderson
mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada kecepatan atau
derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent kembali seperti
hari-hari normal .
Hal
ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan
evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan
diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan fungsional
individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perwatan . Semua perubahan akan
dicatat untuk dievalusi .
I.
Bagan
dari Teori Keperawatan Virginia
Henderson
The
Actifities of Living

J.
Kekuatan
dan Kelemahan Teori Virginia Henderson
1. Kekuatan
a. Henderson
adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan
sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang
pertama yang mencari fungsi unik dari profesi perawat.
b. Teori
Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir
keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
c. Henderson
mendefinisika profesi keperawatan, bahwa profesi keperawatan adalah profesi
yang mandiri yang tidak.
d. Asumsi
Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan
dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
2. Kelemahan
Pandangan
dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik
semata atau pada upaya memandirikan pasien.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ide dasar dari pelayanan keperawatan Henderson
adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dan aspek fisik, serta emosional
dari individu.Konsep umum holistik dari tubuh manusia tidak secara nyata muncul
pada tulisannya.Bagaimanapun kita
harus berfikir bahwa Henderson telah menuliskan pemikirannya sebelum konsep
holistik muncul.
Keempat belas komponen
adalah hal yang menjadi prioritas, hubungan antara komponen tersebut tidak
jelas. Pada dasarnya Henderson telah membagi beberapa keyakinan penerapan
holistik daloam keperawatan.
Hendersn
menjelaskan bahwa perawat harus mempertimbangkan beberapa hal misalnya usia,
temparemen, status sosial atau budaya, kemampuan fisik dan intelektual dalam
penggunaan komponen, hal itu diterapkan pada setiap individu yang berbeda.
Kenyataan dari
Henderson, usahanya untuk mendefinisikan perkembangan keperawatan sebelum pembahasan
dari teori untuk munculnya profesi, walaupun demikian sedikitnya teori dalam
pengertian dasar. Semangatnya untuk membawa kemajuan dalam profesi dan
pertanggung jawaban, serta kepadsa masyarakat.Menyoroti saat Henderson
menerbitkan buku yang berisi tentang Pengertian Keperawatan, dia mendapatkan
keuntungan sebagai pelopor dalam pengembangan praktik keperawatan, pendidikan,
dan izin praktik keperawatan. Hasil karyanya dipertimbangkan sebagai awal
bangkitnya dunia keperawatan dan pendorong keperawatan menuju jenjang
pendidikan tinggi.
B. Saran
Diharapkan
kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan
menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan
mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi
perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.